Para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang sering menerima dukungan dari ibu cenderung mudah tertarik dan responsif terhadap upaya orang tua yang ingin merangsang pemikiran mereka.
Saat memperhitungkan temperamen anak, para ahli menyadari bahwa efek langsung dari dukungan ibu terhadap kecerdasan umum menjadi lebih kecil. Namun, para peneliti tetap menemukan bahwa dukungan ibu memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kecerdasan umum melalui dampaknya terhadap kecerdasan umum pada anak usia empat tahun.
"Saya terkejut atas efek yang begitu besar dari dukungan ibu terhadap kecerdasan umum," kata Dunkel. "Meskipun dukungan ibu mungkin tidak berpengaruh terhadap kecerdasan umum pada usia 40 tahun, dukungan tersebut mungkin penting dalam perjalanan hidup seseorang."
Dari studi ini, dapat disimpulkan bahwa dukungan ibu memainkan peran penting dalam perkembangan awal kecerdasan anak. Meskipun kecerdasan dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, dukungan ibu memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk potensi kecerdasan anak.
Menurut psikolog anak, dr. Karina, "Dukungan emosional yang diberikan oleh ibu dapat memberikan rasa aman dan percaya diri pada anak. Hal ini memungkinkan anak untuk lebih berani mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, mengembangkan pemikiran kreatif, dan memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar."
Seiring dengan itu, terdapat penelitian bahwa kualitas interaksi ibu-anak pada usia dini memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan kognitif anak. Dukungan dan hubungan positif antara ibu dan anak pada periode awal kehidupan anak dapat membantu dalam meningkatkan kecerdasan anak.