Meskipun demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi dampak kesehatan dari konsumsi minyak kelapa.
3. Minyak Jagung
Minyak jagung sering dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan minyak sawit dan kelapa. Namun, kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi dalam minyak jagung dapat memicu peradangan kronis dan berbagai penyakit lainnya ketika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa asupan asam lemak omega-6 yang berlebihan dapat meningkatkan risiko peradangan tubuh, yang kemudian dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
4. Minyak Bunga Matahari
Minyak bunga matahari, yang berasal dari biji bunga matahari, sering dianggap sebagai minyak yang sehat. Namun, kandungan asam lemak tak jenuh ganda yang tinggi dalam minyak ini membuatnya menjadi pilihan yang salah untuk menggoreng.
Ketika minyak bunga matahari dipanaskan, tingkat senyawa beracun yang dihasilkannya lebih tinggi dibandingkan dengan minyak lainnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait paparan senyawa beracun tersebut melalui konsumsi makanan yang digoreng menggunakan minyak bunga matahari.
5. Minyak Canola
Minyak canola, yang berasal dari tanaman hasil rekayasa genetika, juga tidak luput dari kandungan lemak jenuh yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Selain itu, kandungan bahan kimia yang dikenal sebagai heksana dalam minyak canola juga cukup tinggi, sehingga menimbulkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap kesehatan konsumen.