3. Mengabaikan Self-Care
Toxic Productivity seringkali membuat seseorang mengabaikan kebutuhan self-care mereka. Mereka mungkin merasa bersalah ketika beristirahat atau berhenti sejenak dari pekerjaan. Selain itu, Self-Care seperti olahraga dan me time juga sering terlupakan. Menurut data dari World Health Organization, kekurangan Self-Care dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental sebesar 25%.
4. Kesulitan Menetapkan Batasan
Orang yang mengalami Toxic Productivity seringkali sulit menetapkan batasan antara kehidupan pribadi dan profesional. Mereka mungkin merasa tidak nyaman ketika tidak bekerja, bahkan saat sedang beristirahat. Menurut penelitian dari Journal of Occupational and Environmental Medicine, kesulitan menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat meningkatkan risiko burnout.
5. Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Workaholic cenderung terlalu keras pada diri sendiri, menuntut kesempurnaan dalam setiap hal yang mereka lakukan. Namun, sikap ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Menurut data dari Mental Health America, 72% pekerja merasa bahwa kesempurnaan yang berlebihan dapat menyebabkan stres yang tidak perlu.