Tampang

5 Rahasia Harvard untuk Mengasah Otak Anak Sejak Dini: Jangan Salah Langkah!

17 Mei 2025 14:22 wib. 29
0 0
5 Rahasia Harvard untuk Mengasah Otak Anak Sejak Dini: Jangan Salah Langkah!
Sumber foto: iStock

Membesarkan anak yang cerdas dan penuh potensi bukanlah tugas mudah. Dibutuhkan kesabaran, ketekunan, dan strategi pengasuhan yang tepat untuk memastikan perkembangan otaknya berjalan optimal sejak usia dini. Hal ini penting, karena masa kanak-kanak adalah periode emas dalam pembentukan jaringan otak yang memengaruhi kemampuan belajar, berpikir, dan beradaptasi di masa depan.

Lisa Feldman Barrett, seorang ahli saraf dan psikologi dari Harvard University, membagikan lima pendekatan ilmiah yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk membantu mengoptimalkan kecerdasan dan perkembangan mental anak. Tips-tips ini tidak hanya berdasar pengalaman, tapi juga sudah diperkuat oleh hasil riset terkini dalam bidang neurologi dan psikologi perkembangan.

Berikut adalah kelima strategi tersebut yang bisa mulai diterapkan orang tua sejak dini:


1. Biarkan Anak Mengeksplorasi Minatnya Sendiri

Kesalahan umum yang masih sering dilakukan orang tua adalah mencoba “mengatur” arah masa depan anak, termasuk memaksakan minat tertentu agar sesuai harapan. Padahal, setiap anak memiliki keunikan tersendiri, termasuk dalam hal ketertarikan dan bakat alami. Memaksakan anak untuk menekuni sesuatu yang bukan pilihannya justru bisa mematikan potensi aslinya.

Lisa menyarankan agar orang tua mengadopsi pendekatan seperti seorang tukang kebun: memahami "jenis tanaman" apa yang mereka miliki, lalu menyediakan "tanah" yang cocok agar anak dapat tumbuh optimal. Artinya, biarkan anak mencoba berbagai aktivitas dan kenalkan mereka pada berbagai peluang. Seiring waktu, anak akan menemukan minat sejatinya, dan di sinilah orang tua berperan menyediakan dukungan penuh.


2. Perkaya Perbendaharaan Kosakata Anak

Memberikan anak paparan bahasa yang beragam sejak dini merupakan fondasi penting untuk perkembangan otak. Dalam sebuah studi berjudul Linking Language and Cognition in Infancy, ditemukan bahwa anak-anak usia beberapa bulan memang belum mengerti arti dari banyak kata. Namun, pendengaran mereka sudah mulai membentuk koneksi saraf yang berkaitan dengan bahasa.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?