3. Teknologi dan Akses Mudah
Kemajuan teknologi juga mempermudah akses siswa untuk bermain game online. Sebagian besar siswa memiliki akses ke perangkat digital seperti smartphone, tablet, atau laptop yang memungkinkan mereka untuk dengan mudah bermain game online di mana saja dan kapan saja. Dengan adanya kemudahan akses ini, siswa cenderung lebih tergoda untuk menghabiskan waktu luang mereka dengan bermain game.
4. Pelarian dari Realitas
Bermain game online juga dapat menjadi pelarian bagi siswa dari tekanan dan realitas kehidupan sehari-hari. Di dalam dunia game, mereka dapat menjadi sosok yang berbeda, memiliki kekuatan dan kemampuan yang tidak mereka miliki di dunia nyata. Hal ini memberikan suatu bentuk pelarian yang menyenangkan bagi mereka, terutama saat mereka merasa tertekan dalam tugas akademis atau masalah pribadi.
Namun demikian, perlu diwaspadai bahwa kecanduan game dapat berdampak negatif bagi siswa. Kecanduan game dapat mengganggu konsentrasi belajar, mengurangi interaksi sosial, serta mengganggu pola tidur siswa. Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam mengawasi serta memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pengelolaan waktu yang seimbang antara bermain game dan melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat.