Tampang

Tokocrypto: Peningkatan Aktivitas Trading 40% Selama Ramadan 2024

1 Jan 1970 07:30 wib. 376
0 0
TOKOCRYPTO

Peningkatan ini juga mencerminkan tren global di mana minat investasi kripto semakin meningkat. Adaptasi pengguna terhadap waktu trading yang berbeda menunjukkan bahwa pasar kripto terus berkembang dan menjadi lebih inklusif bagi berbagai segmen masyarakat.

Di sisi lain, trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mencatat bahwa Bitcoin mengalami penurunan sekitar 2% pada Rabu (27/3), mencapai level US$68.600 atau sekitar Rp1,09 miliar per koin. Hal ini terjadi setelah beberapa hari sebelumnya Bitcoin melonjak di atas US$71.000, mendekati rekor tertingginya.

Salah satu faktor yang memengaruhi penurunan ini adalah kekuatan dolar AS yang tercermin dalam tekanan indeks DXY, di samping perlambatan aliran modal ke pasar kripto yang menunjukkan tumbuhnya kehati-hatian di kalangan investor. "Penguatan dolar membatasi potensi kenaikan Bitcoin karena banyak trader masih memilih dolar AS mengingat ketidakpastian seputar suku bunga AS. Indeks dolar tetap berada di level tertinggi dalam sebulan terakhir," ujar Fyqieh.

Meskipun Bitcoin telah pulih hampir lima kali lipat dari posisi terendahnya pada 2022, dan mencatat rekor tertinggi baru-baru ini di atas US$73.000, data terbaru menunjukkan adanya perlambatan aliran modal ke ETF Bitcoin. Selain itu, arus keluar yang berkelanjutan dari ETF Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) juga memberikan tekanan jual pada koin tersebut.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?