Di sisi lain, kurangnya akses informasi lowongan menjadi kendala tambahan yang sering dihadapi oleh para pencari kerja. Banyak dari mereka yang tidak tahu di mana dan bagaimana menemukan informasi terkini mengenai lowongan pekerjaan. Platform digital yang menyediakan informasi lowongan kerja memang sudah banyak muncul, tetapi tidak semua orang memiliki kemampuan untuk memanfaatkannya secara maksimal. Terlebih, tidak semua informasi yang ada di internet dapat dipercaya, sehingga perlu kehati-hatian dalam mencari informasi lowongan kerja.
Salah satu faktor yang bisa memperburuk keadaan adalah kurangnya kemampuan dalam berkomunikasi dan membangun jejaring. Banyak Gen Z yang masih memiliki sikap malu atau ragu untuk mengonfirmasi ketersediaan lowongan atau menjalin hubungan baik dengan profesional di bidang yang mereka minati. Hal ini perlu diatasi, karena kemampuan interpersonal merupakan salah satu keterampilan yang sangat dihargai oleh perusahaan.
Menghadapi tantangan ini, penting bagi para pencari kerja, khususnya Gen Z, untuk proaktif dalam mengembangkan diri. Mereka perlu terus belajar dan menyesuaikan keterampilan mereka dengan kebutuhan pasar. Mengambil kursus tambahan atau mengikuti pelatihan yang relevan dengan industri yang diminati bisa menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki keterampilan. Dengan cara ini, pencari kerja tidak hanya meningkatkan kemampuannya, tetapi juga menunjukkan kepada calon pemberi kerja bahwa mereka serius dan siap untuk berkontribusi di dunia kerja.