Pertanian telah menjadi salah satu sektor utama dalam perekonomian Indonesia sejak zaman prasejarah, dan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap negara ini. Sejarah pertanian Indonesia dimulai sejak zaman Neolitikum, ketika manusia pertama kali mulai bercocok tanam, dan terus berkembang hingga saat ini. Selama ribuan tahun, pertanian di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan, sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan pasar. Salah satu perkembangan terbaru dalam sektor pertanian Indonesia adalah kebijakan pemerintah yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman untuk mensubsidi pupuk sebesar Rp 54 triliun.
Sejarah pertanian di Indonesia dimulai sejak masa kerajaan-kerajaan Nusantara, di mana pertanian telah menjadi salah satu pilar utama dalam kehidupan masyarakat. Pada masa itu, sistem irigasi dan pertanian sawah telah menjadi teknologi utama dalam pertanian, yang kemudian diperkenalkan oleh bangsa Hindu dan Budha. Selama masa penjajahan Belanda, pertanian di Indonesia mengalami banyak perubahan, terutama dalam hal struktur kepemilikan tanah dan pengelolaan sumber daya alam. Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia gencar menggalakkan program revolusi hijau untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Dalam perkembangan terkini, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman telah mengumumkan keterlibatan pemerintah dalam mensubsidi pupuk sebesar Rp 54 triliun untuk mendukung petani Indonesia. Langkah ini diambil guna meningkatkan kesejahteraan petani, serta memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani di seluruh Indonesia. Dengan subsidi pupuk yang besar tersebut, diharapkan produksi pertanian Indonesia dapat ditingkatkan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan bahkan mengekspor ke luar negeri.