Nilai tukar rupiah kembali melemah di awal pekan ini. Pada Senin (22/7/2024), rupiah dibuka di posisi Rp16.233 per dolar AS, mengalami penurunan sebesar 0,26% dari hari sebelumnya. Data dari Bloomberg menunjukkan bahwa indeks dolar menguat 0,02% ke posisi 104,085.
Selain rupiah, sejumlah mata uang kawasan Asia juga mengalami pergerakan bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,04%, dolar Singapura turun 0,01%, peso Filipina melemah 0,22%, rupee India melemah 0,01%, yuan China melemah 0,04%, dan baht Thailand melemah 0,06%. Sementara ringgit Malaysia dan won Korea mengalami kenaikan sebesar 0,04% dan 0,12% terhadap dolar AS.
Ibrahim Assuaibi, Direktur Laba Forexindo Berjangka, memproyeksikan fluktuasi rupiah pada hari ini, dengan perkiraan penutupan di kisaran Rp16.180 - Rp16.240 per dolar AS. Ia juga menyoroti beberapa sentimen yang memengaruhi fluktuasi rupiah, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, terlihat adanya optimisme terhadap penurunan suku bunga di AS, yang memengaruhi ekspektasi terhadap kebijakan Federal Reserve (The Fed). Sementara dari dalam negeri, pemerintah telah menyiapkan strategi untuk mendorong peningkatan kinerja dagang, antara lain dengan memperkuat struktur ekspor dan menjalankan perjanjian perdagangan dengan negara-negara tertentu.