Tampang

Biodiesel 50 akan Tekan Harga Sawit Petani, SPKS Desak Pemerintah untuk waspada

21 Okt 2025 09:06 wib. 36
0 0
dari_peringatan_spks_lahirlah_inspirasi_merajut_kolaborasi_kreatif_untuk_ketahanan_ekonomi_petani_sawit
Sumber foto: google image

Menguji Ketahanan Petani Sawit: Antara Ambisi B50 dan Realitas Lapangan

Indonesia, sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia, terus berupaya memperkuat kemandirian energi. Salah satu langkah strategis adalah meningkatkan kadar campuran biodiesel dari B40 menjadi B50. Program ini digadang mampu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil impor.

Namun, di balik ambisi besar tersebut, tersimpan kekhawatiran mendalam. Kenaikan kadar biodiesel berpotensi membawa dampak signifikan. Stabilitas harga Tandan Buah Segar (TBS) dan kesejahteraan petani sawit di Indonesia bisa terancam. Ini menjadi dilema di tengah upaya mencapai ketahanan energi nasional.

Jeritan Harga TBS: Ketika Subsidi Bebani Petani Swadaya

Kebijakan peningkatan biodiesel B50 tanpa evaluasi mendalam berisiko tinggi. Harga TBS di tingkat petani dapat tertekan. Akibatnya, kesejahteraan mereka akan menurun drastis. Ini menjadi beban berat bagi jutaan keluarga petani sawit di pedesaan.

Ketua Umum SPKS, Sabarudin, mengemukakan kekhawatirannya. Peningkatan menuju B50 kemungkinan besar akan diikuti kenaikan Pungutan Ekspor (PE). Dana ini akan dipakai untuk mendanai subsidi biodiesel. Kenaikan PE ini secara langsung berdampak pada penurunan harga TBS yang diterima petani.

Mengutip kajian dari Pranata UI, SPKS menjelaskan dampaknya. Kenaikan PE sebesar 1 persen saja mampu menurunkan harga TBS sekitar Rp 333 per kilogram. Bayangkan jika PE dinaikkan hingga 15,17 persen untuk membiayai B50. Harga TBS diprediksi bisa tertekan hingga Rp 1.725 per kilogram.

Penurunan ini sangat signifikan bagi petani swadaya. Pendapatan harian mereka akan terpangkas drastis. Kemampuan memenuhi kebutuhan pokok keluarga atau biaya pendidikan anak-anak pun terancam. Dampak negatif ini akan terasa di setiap rumah tangga petani.

Suara SPKS: Mendesak Evaluasi Komprehensif Sebelum Langkah Maju

Menanggapi potensi krisis tersebut, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) bersuara lantang. Mereka menyodorkan "evaluasi mendalam" sebagai metode krusial. Ini adalah langkah antisipatif yang harus dilakukan pemerintah. Evaluasi harus tuntas sebelum memutuskan kenaikan kadar biodiesel ke B50.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Puaskah Anda dengan Kinerja Wapres Gibran?