Menurut pernyataan Indra Utoyo, Allo Bank masih belum memiliki informasi terkait rencana divestasi saham yang dilakukan oleh PT Bukalapak Tbk. Hal ini menimbulkan ketidakpastian di kalangan pelaku pasar, terutama bagi pemegang saham BBHI.
Di sisi lain, kabar mengenai rencana akuisisi Bukalapak oleh perusahaan China, Temu, juga menjadi sorotan utama dalam industri pasar modal. Temu nampaknya tertarik untuk memasuki pasar Indonesia, namun rencana ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekosistem UKM domestik.
Sejumlah pihak pun memberikan tanggapannya terkait kabar tersebut. Menurut analis pasar modal, langkah BUKA dalam melepas saham BBHI dapat memberikan tekanan negatif terhadap harga saham BBHI dalam jangka pendek, terlebih jika proses divestasi tidak dilakukan dengan transparan.
Seiring dengan itu, BUKA yang sedang diperbincangkan terkait rencana akuisisi oleh Temu, tampaknya juga akan memberikan dampak signifikan bagi pasar modal. Penarikan kepemilikan perusahaan asing atas Bukalapak dapat mempengaruhi posisi persaingan di pasar e-commerce Indonesia.
Tak hanya itu, penarikan kepemilikan BUKA dalam BBHI juga dapat berdampak pada kinerja finansial Allo Bank. Mengingat keterlibatan BUKA sebagai salah satu pemegang saham utama, potensi penurunan harga saham BBHI dapat mempengaruhi nilai investasi Allo Bank.
Dalam hal ini, pemerintah dituntut untuk turut mengawasi perkembangan ini, sekaligus memastikan bahwa penarikan kepemilikan saham oleh perusahaan asing tidak merugikan ekonomi domestik, terutama dalam mendukung pertumbuhan UKM.