Pasar aset kripto menunjukkan tren kenaikan pada pekan ini, di mana harga Bitcoin kembali tembus Rp 1 miliar. Situasi politik yang memanas di Amerika Serikat menjadi salah satu faktor penggerak pasar aset digital tersebut. Penguatan signifikan juga terjadi pada kripto besar lainnya, seperti Ethereum, BNB, dan Solana.
Menurut data CoinMarketCap, harga Bitcoin pada Minggu (21/7/2024) sore, berada di kisaran Rp 1,08 miliar. Selama kurun waktu seminggu, harga Bitcoin menguat sekitar 11,60 persen. Di samping itu, Ethereum juga menguat 9,30 persen menjadi Rp 56,59 juta per keping. BNB, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat, menguat 10,55 persen menjadi Rp 9,62 juta per keping. Sementara itu, Solana mencatat penguatan lebih tinggi, yakni sebesar 18,82 persen selama seminggu menjadi Rp 2,78 juta per keping.
Fyqieh Fachrur, seorang trader di Tokocrypto, menjelaskan bahwa optimisme pasar dipicu oleh beberapa faktor, termasuk spekulasi seputar dugaan percobaan pembunuhan terhadap calon presiden Amerika Serikat yang pro-kripto, Donald Trump. Insiden ini meningkatkan peluang pemilihannya hingga 70 persen. Politik AS menjadi perhatian investor setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap kandidat presiden AS, Donald Trump, akhir pekan lalu. Insiden ini langsung memengaruhi pasar kripto, dengan Bitcoin mengalami lonjakan harga.
Setelah insiden tersebut, harga Bitcoin naik 4 persen menjadi 60.300 dollar AS, mencapai level tertinggi dalam 10 hari terakhir. Peningkatan mendadak ini membalikkan tren penurunan sebelumnya, mengejutkan banyak trader dan investor. Fyqieh menambahkan bahwa lonjakan harga ini didorong oleh sentimen positif terhadap Trump, yang baru-baru ini menyatakan pandangan positifnya terhadap industri kripto. Pasar merespons positif terhadap upaya pembunuhan tersebut sebagai berita pro-Trump, dikombinasikan dengan dukungan vokalnya terhadap Bitcoin.
