Tampang

Mengapa Mata Uang Bisa Naik Turun? Rahasia di Balik Inflasi dan Deflasi

14 Feb 2025 10:42 wib. 67
0 0
Uang Kertas
Sumber foto: Pinterest

Nilai mata uang suatu negara bukanlah angka yang tetap; ia bergerak naik turun dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dua istilah yang sering menjadi penyebab pergerakan nilai mata uang adalah inflasi dan deflasi. Memahami bagaimana inflasi dan deflasi bekerja sangat penting untuk menjelaskan fluktuasi nilai mata uang.

Pertama-tama, mari kita bahas inflasi. Inflasi adalah kondisi di mana terjadi peningkatan umum harga barang dan jasa dalam suatu negara. Ketika inflasi terjadi, nilai mata uang cenderung menurun. Ini terjadi karena daya beli masyarakat berkurang. Sebagai contoh, jika harga barang kebutuhan pokok seperti beras dan bahan makanan meningkat, maka masyarakat membutuhkan lebih banyak uang untuk membeli barang yang sama. Akibatnya, orang merasa bahwa uang mereka menjadi kurang berharga. Bank Sentral, sebagai otoritas moneter, biasanya merespons inflasi dengan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan pencetakan uang. Namun, tindakan ini dapat menimbulkan efek domino terhadap perekonomian, termasuk fluktuasi nilai mata uang.

Di sisi lain, deflasi terjadi ketika harga barang dan jasa mengalami penurunan. Dalam kondisi deflasi, nilai mata uang cenderung naik. Hal ini bisa disebabkan oleh penurunan permintaan terhadap produk dan layanan, yang mengakibatkan penurunan harga. Masyarakat merasa bahwa uang mereka memiliki daya beli yang lebih tinggi ketika harga barang turun. Namun, deflasi juga membawa dampak negatif yang signifikan. Ketika biasanya harga turun, perusahaan akan mengurangi produksi dan memotong biaya, yang seringkali berujung pada pemecatan karyawan dan pengangguran. Ketika tingkat pengangguran meningkat, daya beli masyarakat berkurang, yang akhirnya bisa menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam permintaan barang dan jasa.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?