Bank of the Japan (BOJ) menaikkan suku bunga utamanya dari -0,1% ke kisaran 0%-0,1%. Hal ini terjadi ketika upah melonjak setelah harga konsumen naik.
Pada tahun 2016, bank tersebut menurunkan suku bunga di bawah nol dalam upaya untuk merangsang perekonomian negara yang stagnan.
Kenaikan ini berarti tidak ada lagi negara yang memiliki suku bunga negatif. BOJ juga meninggalkan kebijakan yang dikenal sebagai pengendalian kurva imbal hasil (Yield Curve Control - YCC) yang mengharuskan mereka membeli obligasi pemerintah Jepang untuk mengendalikan suku bunga.
Kebijakan YCC telah diterapkan sejak tahun 2016 namun dikritik karena mendistorsi pasar dengan menahan kenaikan suku bunga jangka panjang.
Dalam pernyataan yang mengumumkan keputusan tersebut , BOJ mengatakan pihaknya akan terus membeli obligasi pemerintah “dalam jumlah yang sama” seperti sebelumnya dan meningkatkan pembelian jika imbal hasil naik dengan cepat.
Harapan bahwa BOJ pada akhirnya akan menaikkan suku bunga telah tumbuh sejak Gubernur Kazuo Ueda mulai menjabat pada bulan April tahun lalu.