Sejumlah petani di Kabupaten Pati mengeluhkan harga gabah yang anjlok, ini turut merugikan petani karena tak sesuai dengan biaya produksi. Meskipun hasil panen telah tiba, namun petani di Pati justru dihadapkan pada masalah harga gabah yang terus menurun. Hal ini menjadi beban tersendiri bagi para petani yang telah mengeluarkan biaya produksi yang tidak sedikit.
Dalam situasi normal, harga gabah yang diterima oleh petani seharusnya mencukupi untuk menutup biaya produksi dan memberikan keuntungan yang layak. Namun kenyataannya, harga gabah di Pati kini jauh di bawah harapan. Menurut para petani, harga gabah di tingkat petani hanya mencapai Rp6.200 per kg, sementara biaya produksi mencapai Rp7.200 per kg. Kondisi ini membuat para petani mengalami kerugian yang cukup besar.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, banyak petani di Pati merasa tertekan dengan kondisi ini. Mereka sudah mengalami kesulitan selama masa tanam, dan harapan untuk mendapatkan penghasilan yang layak dari hasil panen juga terancam. Para petani berharap pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan solusi yang memadai untuk mengatasi permasalahan harga gabah yang tidak sesuai dengan biaya produksi.