Untuk realisasi penerimaan kontraktor hingga saat ini baru mencapai US$ 2,08 miliar dari target sebesar US$ 3,77 miliar.
Amien mengatakan optimistis penerimaan negara tetap tumbuh juga seiring dengan upaya untuk mengendalikan cost recovery yang hingga Juni sudah mencapai 46% dari anggaran yang diperkirakan.
“Dari angka yang dipatok sebesar US$10,49 miliar, per 30 Juni 2017, biaya cost recovery berada diangka US$4,87 miliar,” kata dia.
Menurut Amien, capaian penerimaan maupun realisasi pembayaran cost recovery masih terbilang wajar dan sesuai dengan proyeksi SKK Migas.
“Bagian kontraktor juga baru tercapai sebagian. Peneriman negara 59% per akhir Juni, menurut kami wajar. Jadi setengah tahun tercapai 50 persen masih wajar,” ungkap dia.
Salah satu kontribusi terbesar yang membebani cost recovery adalah komponen operasi produksi mencapai 48%, diikuti oleh depresiasi sebesar 28% sementara komponen sisanya adalah investment credit sebesar 2%, unrecovered cost 7%, explorasi dan pengembangan 5% serta biaya administrasi 9%.