Tampang.com | Bank Sentral China (PBoC) mengambil langkah tegas untuk menjaga stabilitas nilai tukar yuan di tengah meningkatnya tekanan eksternal. Otoritas moneter tersebut mendesak bank-bank milik negara untuk mengurangi pembelian dolar AS, sebagai respons terhadap pelemahan yuan yang dipicu eskalasi perang dagang dengan Amerika Serikat.
Tarif Impor AS Picu Tekanan Nilai Tukar
Langkah ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump kembali meningkatkan tekanan ekonomi terhadap China. Dalam kebijakan terbarunya, Trump menaikkan total tarif impor untuk produk China hingga 125 persen, naik dari sebelumnya 104 persen. Kenaikan ini menyusul sikap keras China yang enggan menurunkan tarif atas barang-barang asal AS.
Kebijakan balasan dari Beijing pun tak kalah keras. Pemerintah China menerapkan tarif impor sebesar 84 persen terhadap barang dari AS dan menegaskan tidak akan mundur dari konfrontasi tarif.