“Sekarang kan sedang dalam tahap pemadatan lahan untuk kereta cepat. IPT-nya pun belum lengkap karena belum semua lahan dibebaskan. Kita bantu fasilitasi dalam hal pembebasan lahannya,” ungkap Dadang.
Ia mengakui pembebasan lahan kerap jadi kendala yang menjadikan tertundanya proyek Kota Baru Tegalluar. Menurutnya lahan strategis yang ada di kawasan tersebut telah dikuasai spekulan tanah sehingga investor besar pun banyak yang mundur.
Kondisi tersebut membuat pembangunan kota mandiri yang mencakup Kecamatan Rancaekek, Cileunyi, Bojongsoang, dan Solokanjeruk itu sampai sekarang tidak ada kejelasan.
“Tapi nanti kan kereta cepat juga akan membangun kota mandirinya, nah itu harus tertintegrasi pula dengan Kota Baru Tegalluar, kita cari investornya,” pungkas Dadang.