Menanggapi hal ini, Airlangga menyatakan, "Tantangan kita adalah menjadikan DEFA sebagai mesin pertumbuhan agar pertumbuhan ekonomi kita dapat mencapai di atas 6% pada tahun 2025."
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat perekonomian Indonesia melalui penggunaan mata uang lokal dan kolaborasi ekonomi regional. Dengan memfokuskan transaksi ke dalam mata uang lokal, Indonesia dapat meredakan dampak fluktuasi nilai tukar dan meningkatkan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Adanya kerangka kerja digital ini juga mencerminkan upaya pemerintah untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan adanya interoperabilitas dan keamanan data yang terjamin, transaksi dalam mata uang lokal juga dapat mendukung pengembangan UMKM dan mempermudah akses pasar internasional.
Penguatan kerjasama ekonomi regional yang disuarakan oleh Indonesia melalui DEFA, IPEF, serta keikutsertaan dalam RCEP adalah langkah signifikan dalam memperkuat posisi ekonomi Indonesia di arena global. Dengan demikian, upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing dan mendorong penggunaan mata uang lokal bukanlah upaya terisolasi, melainkan bagian dari strategi yang lebih luas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.