Selain faktor cuaca dan pengelolaan lahan, permasalahan lain yang tak kalah krusial adalah terkait dengan pembiayaan dan akses petani terhadap teknologi pertanian modern. Hal ini menjadi kendala utama dalam upaya peningkatan produksi beras di Indonesia. Keterbatasan akses terhadap modal usaha dan pembiayaan bagi para petani membuat mereka sulit untuk memperoleh teknologi pertanian yang modern, seperti penggunaan benih dan pupuk unggul, sistem irigasi yang canggih, dan teknologi pertanian lainnya yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Krisis pangan yang dihadapi Indonesia juga tidak lepas dari permasalahan terkait dengan kebijakan pemerintah. Beberapa aturan dan kebijakan yang tidak mendukung petani lokal, impor beras yang tidak terkendali, serta ketidakpastian harga jual hasil pertanian juga menjadi faktor utama yang memengaruhi rendahnya produksi beras nasional.
Dalam melihat persoalan swasembada pangan di Indonesia, perlu ada perubahan yang mendasar dalam pendekatan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai negara agraris dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, Indonesia seharusnya mampu mencapai swasembada pangan dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Upaya untuk mendukung petani lokal, meningkatkan ketersediaan teknologi pertanian modern, serta perbaikan infrastruktur pertanian harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah.