Ia memperkirakan bahwa pelaku pasar lebih memperhatikan data-data ekonomi makro baik data ekonomi yang terjadi di negara paman Sam (Amerika Serikat) maupun data-data ekonomi dalam negeri.
“Dolar diperkirakan bergerak stabil di level 92,0-93 setelah rilis data harga barang impor di AS yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi analis,” tuturnya.
Penguatan mata uang rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat merupakan kabar baik bagi perekonomian Indonesia. Ini menandakan bahwa mata uang Indonesia masih dalam kategori stabil dan tidak secara langsung dipengaruhi oleh faktor teror yang sedang marak terjadi akhir – akhir ini.
Bahkan pada hari kamis kemarin ( 17/5/2018 ) rupiah kembali menguat. Rupiah ditutup menguat 0,28% atau 39 poin di Rp14.058 per dolar AS, setelah juga di zona hijau dengan penguatan 19 poin atau 0,13% ke level Rp14.078 per dolar AS.