Adapun, aset LPS senilai Rp 270 triliun sebagian besar berupa obligasi dollar AS hingga obligasi rupiah, dan sebagian kecil lainnya berbentuk tunai. “Kita punya uang Rp 255 triliun, tapi tidak semuanya cash kan. Sebagian ditaruh di obligasi, sebagian ada cash, sebagian obligasi dollar, sebagian obligasi pemerintah, semua pemerintah ya,” paparnya.
Sebelumnya, LPS membutuhkan waktu sampai 15 tahun untuk membuat asetnya bisa tumbuh menjadi Rp 135 triliun hingga Rp 138 triliun. Purbaya mengaku kala itu pasar keuangan Tanah Air kurang baik, yang mempengaruhi kinerja LPS itu sendiri. “Sebelumnya 15 tahun baru dapat Rp 135 triliun hingga Rp 138 triliun,” beber dia.