Sementara untuk sektor transportasi dan pergudangan dari layanan on-demand dan logistik GoTo, diperkirakan memberikan kontribusi sebesar Rp 12,43 triliun hingga Rp 21,08 triliun.
Kepala LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin, menekankan bahwa GoTo secara konsisten memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun pertumbuhan PDB Indonesia melambat akibat perlambatan ekonomi global, GoTo mampu memberikan kontribusi yang kuat.
Menurut Chaikal, ekonomi Indonesia pada tahun 2023 tumbuh sebesar 5,05 persen, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang naik 5,31 persen. Hal ini sejalan dengan prediksi akibat perlambatan ekonomi global dan aktivitas domestik yang terdampak inflasi.
Pemerintah optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi pada tahun ini, yakni di angka 5,2 persen. Selama kuartal I-2024, ekonomi Indonesia naik 5,11 persen year on year (YoY). IMF, World Bank, dan OECD juga memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan angka yang berbeda-beda.
Chaikal juga menyebutkan bahwa tantangan global di tahun 2024 akan dihadapi dengan kuatnya konsumsi domestik dan belanja pemerintah. Dengan dukungan ekosistem yang luas, GoTo diharapkan dapat terus memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional.
Dari sisi lain, Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, mengungkapkan bahwa perusahaan ini terus berjuang untuk menjadi kebanggaan Indonesia. Pihaknya percaya bahwa teknologi dapat mendorong masyarakat untuk meraih masa depan yang lebih baik, terutama bila teknologi yang dikembangkan dapat memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat.