Tampang

Konsumsi dan Ekspor Produk Olahan Kelapa Sawit Indonesia Meningkat, Namun Pasokan Menurun pada Maret 2025

30 Mei 2025 22:56 wib. 58
0 0
Salah satu perkebunan sawit di Koba, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (19/5/2024).(KOMPAS.com/HERU DAHNUR)
Sumber foto: Kompas.com

Secara tahunan, konsumsi dalam negeri hingga Maret mencapai 6.049 ribu ton. Angka ini naik 6,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 5.704 ribu ton. Konsumsi pangan tercatat 2.501 ribu ton (naik 4,41 persen), konsumsi oleokimia mencapai 554.000 ton (naik 0,9 persen), dan konsumsi biodiesel 2.994 ribu ton (naik 8,49 persen).


Kenaikan Ekspor dan Nilai Perdagangan

Ekspor produk sawit juga menunjukkan pertumbuhan. Pada Maret 2025, total ekspor mencapai 2.878 ribu ton, naik 75.000 ton dari Februari yang sebesar 2.803 ribu ton.

“Kenaikan ekspor terjadi pada semua produk kecuali CPO yang turun 77.000 ton dari 246.000 ton pada Februari menjadi 169.000 ton di Maret,” ujar Mukti.

Beberapa jenis produk olahan yang mengalami kenaikan ekspor antara lain:

  • Olahan PKO: naik dari 112.000 ton menjadi 167.000 ton (tumbuh 49,15 persen).
  • Olahan PO: naik dari 2.079 ribu ton menjadi 2.128 ribu ton.
  • Oleokimia: meningkat dari 364.000 ton menjadi 407.000 ton.

Dari sisi negara tujuan, ekspor ke China, India, Pakistan, dan Bangladesh menurun. Ekspor ke China turun menjadi 384.000 ton dari 434.000 ton, India turun menjadi 271.000 ton dari 387.000 ton, Pakistan turun menjadi 234.000 ton dari 361.000 ton, dan Bangladesh turun menjadi 147.000 ton dari 194.000 ton.

Sebaliknya, ekspor ke Uni Eropa (EU) naik menjadi 343.000 ton dari 298.000 ton. Ekspor ke Amerika Serikat naik menjadi 249.000 ton dari 153.000 ton, dan ekspor ke Timur Tengah juga naik dari 113.000 ton menjadi 159.000 ton.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?