Petani Justru Tidak Dapat Untung Maksimal
Alih-alih diuntungkan, banyak petani justru mengeluh karena harga jual dari tangan pertama masih tergolong rendah. Tengkulak dan rantai distribusi dinilai sebagai penyebab utama disparitas harga dari kebun ke pasar.
“Cabai saya dijual cuma Rp30.000 di tingkat petani, tapi di pasar bisa tiga kali lipat,” keluh seorang petani di daerah Jawa Timur.
Rantai Distribusi Jadi Biang Kerok?
Ekonom pertanian menilai sistem distribusi yang panjang dan tidak efisien menyebabkan harga cabai mudah bergejolak. Setiap lapisan dalam rantai pasok mengambil margin besar, sehingga harga di tingkat konsumen bisa melonjak tinggi.