Kimia Farma berharap bahwa dengan melakukan rasionalisasi fasilitas produksi, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi biaya operasional untuk mencapai efisiensi yang lebih baik. Menurut Hadi, "Saat ini utilisasi kita, kurang dari 40 persen, dan nanti dengan penataan ini akan meningkatkan utilisasi kita. Tentunya akan di atas 40 persen dan terjadi proses efisiensi yang lebih baik."
Proses rasionalisasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu 2-3 tahun, untuk mempertimbangkan aspek kontinuitas operasional dan kepatuhan terhadap aturan perundang-undangan yang berlaku. Hadi menjelaskan, "Di bisnis farmasi ini, ketika menutup pabrik tentu tidak bisa ditutup begitu saja. Kita harus mempertimbangkan aturan dari regulasi, baik dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun regulasi terkait."
Kimia Farma juga memperhatikan ketersediaan obat di masyarakat dalam proses penutupan pabrik agar tidak terjadi kelangkaan obat. Hal ini menjadi pertimbangan penting selain faktor regulasi. "Terkait penutupan pabrik, kita juga tetap memperhatikan ketersediaan obat di masyarakat, jangan sampai kita menutup pabrik namun ketersediaan obatnya menjadi terganggu. Itu pertimbangan kami mengapa kami membutuhkan waktu 2-3 tahun selain faktor regulasi," tegas Hadi.