Tampang.com | Kenaikan harga barang pokok menjadi salah satu permasalahan ekonomi terbesar yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2025. Inflasi yang dipicu oleh berbagai faktor, seperti peningkatan biaya produksi, ketergantungan impor, dan cuaca ekstrem, menyebabkan harga barang pokok melonjak tajam. Hal ini tentunya berdampak langsung pada keuangan keluarga, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.
Inflasi Meningkat, Harga Barang Pokok Meroket
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka inflasi pada awal tahun 2025 mencapai 6,5%, dengan sektor pangan sebagai penyumbang terbesar. Beras, telur, dan minyak goreng adalah beberapa barang yang mengalami kenaikan harga signifikan, mempengaruhi daya beli masyarakat.
“Peningkatan harga barang pokok ini menjadi tekanan besar bagi masyarakat. Kenaikan harga pangan tidak hanya mengurangi konsumsi masyarakat, tetapi juga memengaruhi pola belanja rumah tangga,” jelas seorang ekonom, Budi Hartono.
Dampak Pada Pengeluaran Keluarga
Bagi banyak keluarga, terutama di kota besar, kenaikan harga barang pokok memaksa mereka untuk memprioritaskan kebutuhan yang lebih mendesak. Pengeluaran untuk makanan pokok menjadi bagian terbesar dari anggaran rumah tangga, dan saat harga meningkat, mereka terpaksa mengurangi pengeluaran pada barang dan jasa lain.