Tampang

Investasi Mobil Listrik Terganjal Premanisme, Media Asing Soroti Masalah Klasik Indonesia

8 Mei 2025 10:28 wib. 30
0 0
(KOMPAS.com/Rahel)
Sumber foto: Kompas.com

Jakarta, Tampang.com – Ambisi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) Asia Tenggara mendapat sorotan tajam dari media internasional. Media asal Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), menyebut keberadaan kelompok preman dan ormas sebagai salah satu hambatan terbesar dalam mewujudkan revolusi kendaraan listrik di Tanah Air.

Dalam artikel bertajuk “Indonesia's EV revolution held hostage by 'preman' gangster problem”, SCMP menggambarkan bagaimana gangguan dari kelompok preman yang berkedok ormas telah menghambat pembangunan pabrik mobil listrik, termasuk milik perusahaan asal China, BYD, dan VinFast dari Vietnam.

“Di Indonesia, impian menjadi kekuatan kendaraan listrik Asia Tenggara bertabrakan dengan musuh bebuyutan: kelompok kejahatan terorganisir yang dikenal sebagai preman,” tulis SCMP, dikutip Selasa (6/5/2025).

Pabrik BYD di Subang Jadi Sasaran Gangguan

Gangguan terhadap pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat, diungkapkan oleh Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno. Ia menyampaikan bahwa pihak BYD telah melaporkan adanya intimidasi dan gangguan dari ormas saat proses konstruksi berlangsung.

“Saya mendengar sempat ada permasalahan terkait premanisme yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas menangani hal ini,” ujar Eddy usai berkunjung ke markas besar BYD di Shenzhen, China, 20 April lalu.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?