Sementara itu, MNC Sekuritas menyatakan bahwa penguatan IHSG ini akan cenderung bersifat sementara dan IHSG memiliki potensi untuk mengalami koreksi kembali. Area koreksi IHSG diperkirakan akan menguji rentang antara 7.026 hingga 7.199.
MNC Sekuritas merekomendasikan untuk melakukan speculative buy pada saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan rentang harga 7.026-7.199, dan buy on weakness pada saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan rentang harga 25.650-25.975.
Selanjutnya, MNC merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LISP) dengan rentang harga 785-805. Kemudian, ada buy on weakness pada saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rentang harga 23.975-24.275.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dan stabilitas ekonomi adalah faktor penting dalam proses pengambilan keputusan investasi. Seiring dengan analisis dari sejumlah perusahaan sekuritas, keputusan investasi yang cerdas kemungkinan besar akan mempertimbangkan potensi kenaikan IHSG yang diimbangi dengan risiko koreksi pasar yang juga turut diantisipasi.
Dalam menghadapi perubahan nilai tukar rupiah dan kebijakan The Fed, investor di pasar saham perlu memperhatikan faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi kinerja IHSG serta pergerakan harga saham. Oleh karena itu, perhatian terhadap berita-berita terkini terkait kebijakan ekonomi, perubahan kurs valuta asing, dan kondisi pasar saham global menjadi hal yang krusial.