Namun, kasus korupsi ini telah menghancurkan reputasi baik Truong My Lan maupun perusahaannya. Skandal ini juga meninggalkan dampak serius terhadap perekonomian dan investor di Vietnam, yang merasa kecewa dan kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan properti yang mereka percayai selama ini.
Dalam persidangan yang berlangsung selama berbulan-bulan, Lan dinyatakan bersalah oleh pengadilan atas semua tuduhan yang dialamatkan padanya. Para jaksa penuntut menuntut hukuman mati bagi Lan sebagai bentuk hukuman yang sepadan dengan kejahatan yang dilakukannya. Dan akhirnya, pengadilan setempat memutuskan untuk menjatuhkan hukuman mati kepada Truong My Lan.
Keputusan ini memberikan sinyal yang kuat kepada para pelaku kejahatan keuangan dan korupsi di Vietnam bahwa negara tersebut serius dalam memberantas praktik-praktik korupsi yang merugikan perekonomian dan masyarakat. Hukuman mati yang dijatuhkan kepada seorang taipan properti ternama seperti Truong My Lan juga menjadi peringatan keras bagi para pengusaha dan pejabat publik lainnya bahwa tindak korupsi tidak akan ditoleransi dan akan mendapat hukuman yang setimpal.
Reaksi publik terhadap hukuman mati ini pun bermacam-macam. Ada yang memuji keputusan pengadilan karena dianggap sebagai bentuk keadilan yang seharusnya diberikan kepada pelaku kejahatan keuangan. Namun, tak sedikit pula yang mengkritik keputusan tersebut dengan alasan bahwa hukuman mati seharusnya tidak lagi menjadi pilihan dalam sistem hukum yang seharusnya lebih mengedepankan rehabilitasi dan pembinaan.