Proyeksi permintaan minyak global juga mengalami penurunan. Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) menurunkan estimasi kebutuhan minyak dunia pada 2025 menjadi 105,05 juta barrel per hari (bph), turun dari perkiraan sebelumnya 105,2 juta bph. Pada tahun 2026, permintaan diprediksi mencapai 106,33 juta bph, juga lebih rendah dari proyeksi sebelumnya. Penurunan terbesar berasal dari negara-negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), serta China dan India.
Di sisi pasokan, International Energy Agency (IEA) melaporkan kenaikan produksi minyak dunia pada Maret 2025 sebanyak 590 ribu bph menjadi 103,6 juta bph. Stok minyak mentah komersial AS juga meningkat mencapai 442,9 juta barrel pada akhir April 2025, naik sekitar 3,1 juta barrel dari akhir Maret.
Selain faktor global, penurunan harga minyak di kawasan Asia Pasifik juga dipengaruhi oleh berkurangnya kapasitas pemrosesan minyak (crude run rate) kilang di Taiwan yang turun sekitar 30 ribu bph menjadi 785 ribu bph, atau sekitar 72 persen dari kapasitas total kilang pada akhir April.