Dalam perkembangan lainnya, indeks dolar AS mengalami lonjakan sebesar 0,5% ke level tertinggi dalam lebih dari satu pekan. Hal ini menyebabkan harga emas dalam denominasi dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mengalami kenaikan, yang semakin menambah tekanan pada harga emas.
Di pasar saham Asia, serta indeks futures Wall Street, terlihat ada penguatan yang mencerminkan optimisme berkurangnya risiko yang terkait dengan kebijakan proteksionis yang ekstrem. Sementara itu, risalah pertemuan The Fed yang berlangsung pada 6 hingga 7 Mei menunjukkan bahwa para pejabat bank sentral sedang mempertimbangkan "trade-off yang sulit" antara inflasi yang meningkat dan tingkat pengangguran yang semakin tinggi, serta memperingatkan tentang risiko resesi yang semakin mendekat.
Investor kini tengah menganalisis rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang dijadwalkan untuk dilaporkan hari ini, bersamaan dengan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) dan pidato dari pejabat The Fed pada hari Jumat sebagai petunjuk untuk arah kebijakan suku bunga ke depan.