Pengamat energi dari ReforMiner Institute, Pri Agung Rakhmanto, mengatakan bahwa pola kenaikan BBM nonsubsidi saat ini menunjukkan bahwa masyarakat yang tidak tergolong miskin tetap rentan terdampak karena belum ada kompensasi nyata.
“Mereka yang bukan penerima subsidi, tapi juga bukan kaya raya, jadi kelompok paling terhimpit,” jelasnya.
Subsidi Energi: Siapa yang Betul-Betul Diuntungkan?
Pemerintah terus mendorong penggunaan Pertalite dan Solar bersubsidi untuk kelompok rentan. Namun faktanya, distribusi subsidi energi selama ini belum sepenuhnya tepat sasaran. Banyak masyarakat menengah ke atas yang justru lebih banyak menikmati subsidi.
“Kalau ingin adil, sistem subsidi harus berbasis data. Jangan malah justru menciptakan ketimpangan baru,” ujar Bhima Yudhistira, Direktur CELIOS.
Tekanan terhadap Inflasi dan Konsumsi Rumah Tangga
Dampak domino dari kenaikan BBM adalah naiknya harga bahan pokok dan tarif logistik. Pada gilirannya, hal ini bisa menekan konsumsi rumah tangga, yang selama ini menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Data BPS mencatat, konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari 50% PDB nasional. Jika tekanan harga makin besar, maka daya beli bisa tergerus.