Anthony menyebutkan, pada sisi teknis, semua aset dan aspek operasional Uber di negara tempat mereka beroperasi sebelumnya untuk kawasan Asia Tenggara akan dialihkan ke Grab. Negara yang dimaksud adalah Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Dalam waktu dekat, Grab dan Uber akan bekerja sama untuk migrasi mitra pengemudi, penumpang, pelanggan, rekanan pengantaran, hingga merchant yang ada di aplikasi Uber ke aplikasi Grab. Aplikasi Uber sementara masih beroperasi hingga dua pekan ke depan dan pihak Grab menyertakan informasi lebih lanjut untuk keberlangsungan status mitra Uber yang akan pindah ke Grab melalui laman www. grab.com/id/comingtogether.
Tahun depan, Uber berencana untuk melantai di bursa alias melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Oleh karena itu, Uber membenahi sektor bisnisnya dengan fokus pada kawasan yang berkinerja baik saja. Sebelumnya, Uber juga telah menjual kepemilikan sahamnya di China kepada Didi Chuxing, sebuah perusahaan teknologi penyedia jasa transportasi.