Fokus pada Energi Baru Terbarukan
Salah satu aspek utama dari proyek ketenagalistrikan ini adalah pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Pemerintah menekankan pentingnya penggunaan sumber energi ramah lingkungan guna mencapai swasembada energi dan menekan emisi karbon.
Beberapa pembangkit listrik yang diresmikan, seperti PLTA Jatigede berkapasitas 110 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar 50 MWac, menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan di Indonesia.
"Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan, kita tidak hanya mengamankan ketahanan energi nasional tetapi juga berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim global," kata Bahlil.
- Dampak Positif bagi Industri dan Wilayah Terpencil
Peresmian proyek ketenagalistrikan ini juga akan membawa dampak signifikan bagi berbagai sektor, terutama industri dan wilayah terpencil yang selama ini mengalami keterbatasan pasokan listrik. Infrastruktur baru ini diharapkan dapat mempercepat industrialisasi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah yang selama ini minim akses listrik.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa pihaknya siap melaksanakan komitmen pemerintah dalam memastikan pasokan listrik yang andal. "Dengan jaringan dan pembangkit yang baru, PLN akan semakin optimal dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, baik untuk industri, bisnis, maupun masyarakat umum," ujarnya.