Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyebut dua faktor yang menjadi penyebab utama pembengkakan kerugian perusahaan, yakni beban bunga dan beban lain-lain. Beban bunga meningkat akibat perusahaan harus menerbitkan surat utang (obligasi) untuk membiayai proyek Whoosh. Sementara beban lain-lain yang ditanggung termasuk beban provisi dan beban administrasi dari utang yang diperoleh.
Agung menjelaskan bahwa WIKA telah menyetor modal sebesar Rp6,1 triliun ke proyek Kereta Cepat Whoosh melalui PSBI, dengan jumlah yang belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun. Hal ini menyebabkan WIKA terbebani dengan beban bunga yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana ini melalui penerbitan utang.