Tampang

Cadangan Devisa Indonesia Meningkat di Bulan Juni 2024, Apa Sebabnya?

5 Jul 2024 20:13 wib. 328
0 0
Cadangan Devisa Indonesia Meningkat di Bulan Juni 2024, Apa Sebabnya?
Sumber foto: Unsplash

Kenaikan Cadev Juni 2024 belum mempertimbangkan hasil dari penerbitan Sukuk Global yang dilakukan pemerintah sebesar US$2,35 miliar. Hasil dari penerbitan ini belum ter refleksi pada data Cadev di bulan Juni. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa berbagai faktor seperti penerimaan pajak, penerbitan utang, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah merupakan faktor utama yang memengaruhi pergerakan Cadev Indonesia. Penelitian menunjukkan bahwa peran pemerintah dalam melakukan penerbitan utang dari luar negeri berpengaruh signifikan terhadap peningkatan Cadev. 

Cadangan Devisa (Cadev) Indonesia mengalami peningkatan pada Juni 2024 menurut data dari Bank Indonesia (BI). Posisi Cadev pada bulan tersebut mencapai US$140,2 miliar, naik sebesar US$1,2 miliar dari periode sebelumnya. Hal ini memberikan buffer yang cukup untuk intervensi potensial Bank Indonesia terhadap nilai tukar rupiah pada bulan Juli. Penyumbang utama dari peningkatan Cadev tersebut adalah penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Sementara itu, terbitnya Global Bond (dolar AS) dan Samurai Bond (yen Jepang) juga turut berkontribusi dalam kenaikan Cadev Indonesia.

Menurut Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, posisi Cadev pada akhir Juni 2024 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa posisi Cadev Indonesia berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor. Namun demikian, peningkatan Cadev Juni 2024 belum mempertimbangkan hasil dari penerbitan Sukuk Global yang dilakukan pemerintah sebesar US$2,35 miliar. Hasil dari penerbitan ini belum ter refleksi pada data Cadev di bulan Juni.

Kenaikan Cadev Indonesia dalam kurun waktu satu tahun terakhir sebagian besar ditopang oleh penarikan pinjaman pemerintah dari luar negeri. Sebagai contoh, pada tahun 2023, pemerintah Indonesia menerbitkan Global Bond dan Samurai Bond sebanyak tiga kali, yakni pada bulan Januari, Mei, dan November. Pada bulan Januari 2023, pemerintah Indonesia sukses menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) sebesar US$3 miliar, dengan tenor 5, 10, dan 30 tahun. Hal ini berdampak pada kenaikan Cadev sebesar US$2,2 miliar dibandingkan dengan bulan Desember 2022.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Objek Wisata Keren di Pulau Rote
0 Suka, 0 Komentar, 9 Jan 2018

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.