"Bahkan walaupun terjadi penurunan cadangan devisa karena aliran keluar modal asing, kami pastikan bahwa jumlah cadangan yang kami miliki masih jauh lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan kita. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan terkait hal ini," tegas Perry.
Dalam upaya untuk meningkatkan cadangan devisa, Bank Indonesia telah mengambil langkah dengan menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 23-24 April lalu.
"Pada umumnya, kami memperkirakan bahwa cadangan devisa akan kembali meningkat. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan yang telah kami terapkan serta aliran masuk modal asing, meskipun kita menyadari bahwa pada kuartal II ini ada potensi kenaikan permintaan dolar AS, baik dari sektor korporasi maupun dari pihak lain," jelas Perry.
Penurunan jumlah cadangan devisa Indonesia pada April 2024 sebesar US$136,2 miliar, sedikit turun dari posisi pada Maret 2024 yang mencapai US$140,4 miliar. Namun, hal ini tidak menjadi alasan untuk merasa was-was karena jumlah ini tetap dianggap aman. Cadangan devisa Indonesia saat ini setara dengan pembiayaan 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.