Pada kuartal I-2024, BRI membukukan laba bersih periode berjalan senilai Rp 15,98 triliun, yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,69% secara tahunan (yoy). Di sisi lain, Bank Mandiri mengantongi laba bersih senilai Rp 12,70 triliun, yang naik 1,13% yoy.
Sementara BCA melaporkan laba bersih senilai Rp 12,9 triliun, naik 11,7% yoy, dan BNI mencatat laba bersih senilai Rp 5,33 triliun, naik 2,03% yoy. Data ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan bank-bank besar terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.
Selain itu, OJK juga menyatakan bahwa kondisi fundamental perbankan pada April 2024 tetap kuat, resilien, dan stabil. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit yang mencapai 13,09% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 7.311 triliun.
Pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh KBMI 4 sebesar Rp 3.807 triliun, yang mengalami pertumbuhan sebesar 15,75% yoy. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menekankan bahwa pertumbuhan kredit ini didukung oleh likuiditas bank yang relatif terjaga dengan rasio likuiditas yang memenuhi ketentuan.
Selain itu, Dian juga menegaskan bahwa laba KBMI 4 tahun ini akan didorong oleh target kredit sebesar Rp 3.983 triliun. Proyeksi ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,1% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya senilai Rp 3.754 triliun. Data proyeksi ini menjadi pedoman penting dalam mengevaluasi ekspektasi kinerja keuangan perbankan di masa mendatang.