Tampang.com | Harga Bitcoin kembali menggebrak pasar dengan mencatatkan rekor tertinggi baru, menembus angka 105.000 dollar AS atau setara Rp 1,7 miliar per keping. Kenaikan fantastis ini ditopang oleh sejumlah faktor kunci, mulai dari meredanya inflasi di Amerika Serikat hingga masuknya pemain-pemain besar dari institusi global ke pasar kripto.
Inflasi AS Turun, Sinyal Positif untuk Pasar Aset Risiko
Data dari Bureau of Labor Statistics (BLS) mengungkapkan bahwa inflasi tahunan di AS untuk bulan April 2025 berada di angka 2,3 persen, turun dari 2,4 persen pada Maret. Ini menjadi laju inflasi terendah sejak Februari 2021, yang memberi harapan bahwa The Fed bisa menghentikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
“Penurunan inflasi ini memberikan ruang bagi investor untuk kembali melirik aset berisiko, termasuk bitcoin,” ujar CEO Indodax, Oscar Darmawan, dalam pernyataan resminya, Kamis (15/5/2025).