Namun, dari tiga komoditas unggulan ekspor Indonesia, hanya ekspor besi dan baja yang mengalami peningkatan. Ekspor besi dan baja tercatat sebesar US$2,20 miliar, meningkat 1,22 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan 8,30 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Habibullah, peningkatan ekspor besi baja ini menjadi salah satu faktor penopang surplus neraca dagang Indonesia. Kenaikan ekspor besi baja tersebut dapat diartikan sebagai indikator positif bagi kinerja industri manufaktur di Tanah Air. Selain itu, peningkatan ekspor ini juga menunjukkan bahwa permintaan global terhadap besi baja dari Indonesia terus meningkat, yang pada akhirnya dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Di sisi lain, penurunan ekspor batu bara dan CPO tentu menjadi perhatian tersendiri. Baik batu bara maupun CPO merupakan komoditas ekspor andalan Indonesia yang memiliki kontribusi besar terhadap penerimaan devisa negara. Penurunan ekspor kedua komoditas tersebut perlu diwaspadai dan diidentifikasi penyebabnya, serta langkah-langkah strategis yang perlu diambil untuk mengatasi penurunan tersebut.