Realisasi Insentif dan Penurunan Suku Bunga Acuan
Hingga minggu kedua April 2025, BI telah memberikan insentif KLM sebesar Rp 370,6 triliun, meningkat sebesar Rp 78,3 triliun dari minggu keempat Maret 2025 yang sebesar Rp 292,3 triliun. Khusus sektor perumahan, insentif KLM meningkat sebesar Rp 84 triliun dari minggu keempat Maret 2025 seiring dengan implementasi penguatan KLM pada 1 April 2025.
Adapun insentif KLM diberikan masing-masing kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp 161,7 triliun, Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp 167,4 triliun, Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp 35,7 triliun, dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) sebesar Rp 5,8 triliun.
Selain itu, BI juga tengah berupaya mendorong pertumbuhan kredit termasuk KPR untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, pada Rapat Dewan Gubernur BI Mei 2025, BI menurunkan suku bunga acuannya (BI rate) sebesar 25 basis poin dari 5,75 persen menjadi 5,5 persen. Dengan penurunan BI rate ini, diharapkan bank-bank dapat segera menurunkan suku bunga kreditnya, termasuk KPR, agar permintaan masyarakat akan KPR menjadi meningkat.
“Ke depan, BI akan terus mencermati perkembangan dan outlook ekonomi global dan domestik, serta ruang penurunan BI rate lebih lanjut dengan tetap mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah, prospek inflasi, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucap Solikin.