Penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) juga menjadi fokus perhatian pemerintah kali ini. BSU ini diharapkan bisa membantu pekerja di sektor padat karya untuk mendapatkan dukungan finansial. Pemberian subsidi ini dimaksudkan agar para pekerja tetap bisa bertahan di masa sulit dan mendorong mereka untuk tetap produktif. Kesejahteraan pekerja sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekonomi, sehingga program ini diharapkan bisa memberikan dampak positif pada daya beli masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga memperpanjang program diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi pekerja di sektor padat karya. Ini adalah langkah strategis untuk melindungi pekerja yang berisiko tinggi, terutama sektor-sektor yang membutuhkan tenaga kerja intensif. Dengan adanya diskon ini, diharapkan perusahaan akan lebih berani mengambil inisiatif dalam melindungi karyawannya dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Melalui berbagai inisiatif ini, pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dan membantu masyarakat yang terdampak secara langsung akibat krisis. Diskon tarif listrik 50% yang diberikan dalam dua bulan ke depan diharapkan dapat menjadi angin segar bagi masyarakat yang mungkin mengalami kesulitan dalam membayar tagihan listrik mereka. Kebijakan ini juga menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat dan usaha berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan kombinasi dari berbagai stimulus ini, pemerintah tidak hanya fokus pada satu segmen, tetapi juga berusaha untuk mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Kualitas hidup yang lebih baik, mobilitas yang terjangkau, dukungan sosial, dan perlindungan terhadap pekerja menjadi prioritas yang diharapkan dapat memperkuat ekonomi nasional ke depannya.
