Sementara itu, sejumlah ekonom menekankan pentingnya stimulus yang terarah dan tepat sasaran. Artinya, insentif fiskal harus benar-benar menyentuh sektor yang mampu mendorong multiplier effect besar dan menjaga ketahanan ekonomi nasional.
Tantangan dalam Pelaksanaan
Meski niat dan arah kebijakan pemerintah sudah jelas, tantangan tetap ada. Salah satu tantangan utama adalah soal akselerasi pencairan anggaran dan efektivitas distribusi bantuan. Koordinasi antar-instansi dan kesiapan birokrasi daerah sangat menentukan keberhasilan stimulus ini.
Selain itu, pemerintah juga harus cermat menjaga defisit anggaran dan stabilitas fiskal. Pemberian stimulus tentu memerlukan pembiayaan yang signifikan, sehingga dibutuhkan strategi pembiayaan yang berkelanjutan tanpa membebani keuangan negara di masa depan.
Kesimpulan: Momentum Menjaga Stabilitas, Merawat Harapan
Dalam menghadapi ketidakpastian global, langkah pemerintah menyiapkan stimulus ekonomi tambahan merupakan kebijakan antisipatif yang layak diapresiasi. Dengan menyasar sektor riil, UMKM, pekerja informal, dan kelompok rentan, stimulus ini bisa menjadi benteng pengaman ekonomi nasional.
Tentu, keberhasilan stimulus tidak hanya bergantung pada pemerintah pusat. Kolaborasi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, perbankan, dan masyarakat luas sangat dibutuhkan. Di tengah tantangan, stimulus ini juga membawa optimisme bahwa ekonomi Indonesia mampu bertahan, tumbuh, dan bahkan bangkit lebih kuat.
Stimulus bukan hanya soal angka dalam APBN, tapi tentang bagaimana negara hadir dan berpihak pada rakyat terutama saat mereka paling membutuhkannya.