Subsidi Bunga Kredit untuk UMKM dan Petani
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan diperluas cakupannya dengan bunga yang lebih ringan. Petani dan nelayan juga akan mendapat akses kredit mikro dengan skema yang disesuaikan.
Bantuan Langsung Tunai dan Program Perlindungan Sosial Tambahan
Masyarakat miskin dan rentan akan tetap menjadi prioritas melalui BLT tambahan, bantuan sembako, dan perluasan penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Peningkatan Belanja Pemerintah di Infrastruktur Padat Karya
Proyek infrastruktur berbasis tenaga kerja lokal akan didorong untuk menyerap angkatan kerja dan memutar roda ekonomi daerah.
Dukungan untuk Digitalisasi UMKM
Stimulus juga akan menyasar digitalisasi UMKM, termasuk subsidi perangkat dan pelatihan, agar pelaku usaha kecil bisa naik kelas dan bersaing di era ekonomi digital.
Target Utama: Jaga Konsumsi dan Serap Tenaga Kerja
Dua indikator utama yang ingin dijaga pemerintah lewat stimulus tambahan ini adalah konsumsi rumah tangga dan serapan tenaga kerja. Mengingat konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari 50% terhadap PDB nasional, menjaga daya beli menjadi sangat penting untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.
Stimulus ini juga diharapkan menjadi “bantal ekonomi” bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang rentan terdampak inflasi dan perlambatan ekonomi. Selain itu, stimulus juga ditujukan untuk mengurangi potensi PHK massal, terutama di sektor manufaktur dan jasa.
Respons Dunia Usaha dan Ekonom
Langkah ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk pengusaha dan ekonom. Ketua KADIN menyambut baik rencana stimulus tambahan dan berharap pemerintah juga mempercepat realisasi belanja negara agar dampaknya segera terasa di lapangan.