“Perusahaan ini telah memasarkan produknya hingga ke beberapa negara, namun baru kali ini berhasil melakukan ekspor mandiri dengan kuantitas besar. Ini merupakan langkah maju bagi UMKM dalam meningkatkan skala bisnis mereka,” jelas Erli dalam siaran pers, Kamis (13/2/2025).
Keberhasilan CV Kahla Global Persada dalam ekspor mandiri ini menjadi bukti bahwa UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global jika diberikan dukungan yang tepat. Pemerintah melalui Bea Cukai terus mendorong UMKM untuk menembus pasar internasional dengan memberikan pendampingan dan fasilitasi dalam hal administrasi ekspor, perizinan, serta sertifikasi produk.
Menurut Erli Haryanto, ekspor mandiri ini membuktikan bahwa UMKM tidak selalu harus bergantung pada perantara atau perusahaan besar untuk menembus pasar luar negeri. Dengan proses yang lebih mandiri, keuntungan bagi pelaku usaha juga akan lebih maksimal.
“Salah satu tantangan terbesar bagi UMKM dalam ekspor adalah akses ke pasar dan prosedur yang rumit. Kami dari Bea Cukai berusaha mendukung mereka agar bisa lebih mandiri dan berdaya saing tinggi,” tambahnya.
Keberhasilan ekspor keripik tempe ini tidak hanya berdampak positif bagi CV Kahla Global Persada, tetapi juga bagi industri tempe lokal di Sukabumi dan sekitarnya. Dengan permintaan yang terus meningkat, diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan petani kedelai, serta memperkenalkan makanan khas Indonesia ke pasar internasional.