Tampang

Toxic Positivity: Saat Kamu Dipaksa Bahagia Padahal Lagi Hancur

26 Mei 2025 20:47 wib. 52
0 0
Toxic Positivity
Sumber foto: Pinterest

Jadi, gimana dong? Bukan berarti kita nggak boleh positif, ya. Sikap optimis itu bagus. Tapi, ada perbedaan antara optimisme sehat dengan toxic positivity. Optimisme sehat itu mengakui rasa sakit, sedih, atau marah, lalu mencoba mencari jalan keluar atau melihat sisi baik setelah emosi itu diproses. Sedangkan toxic positivity itu langsung menolak keberadaan emosi negatif.

Yang penting adalah jujur sama diri sendiri dan juga sama orang lain. Kalau lagi sedih, nggak apa-apa kok kalau sedih. Kalau lagi marah, ya nggak apa-apa kalau marah. Validasi perasaanmu sendiri dan beri ruang buat emosi itu. Lalu, kalau ada teman yang lagi down, jangan langsung menyuruh mereka "positif". Coba dengarkan dulu, validasi perasaannya, dan tanyakan apa yang mereka butuhkan. Kadang, yang dibutuhkan cuma telinga yang mau mendengarkan, bukan nasihat untuk jangan pura bahagia. Karena untuk punya mental sehat, kita butuh keberanian untuk merasakan dan menghadapi semua emosi, bukan cuma yang menyenangkan saja.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?