Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, TNI Angkatan Laut (TNI AL) telah mengambil langkah strategis dengan merencanakan proyek percontohan budidaya kedelai. Langkah ini dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, yang menyoroti fakta bahwa sebagian besar kebutuhan kedelai nasional masih bergantung pada impor. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat masyarakat Indonesia banyak mengonsumsi tahu tempe, dua produk olahan kedelai yang sangat digemari dan menjadi bagian penting dalam pola makan sehari-hari.
Ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai menjadi isu yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dan ketersediaan pangan. Data menunjukkan bahwa hampir 70 persen kebutuhan kedelai di Indonesia dipenuhi melalui impor. Dengan meningkatnya populasi dan permintaan, ketergantungan ini dapat berpotensi menimbulkan masalah dalam hal ketersediaan dan harga kedelai di dalam negeri. Oleh karena itu, inisiatif dari TNI AL untuk melakukan budidaya kedelai menjadi langkah yang tepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor kedelai.
Proyek budidaya kedelai ini akan dilaksanakan di Serang, Banten dan bekerjasama dengan para peneliti bioteknologi. Kerjasama ini diharapkan dapat memanfaatkan teknologi terkini untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas kedelai yang dihasilkan. Para peneliti bioteknologi akan melakukan penelitian dan pengembangan, di mana mereka akan mempelajari varietas kedelai unggul yang cocok untuk ditanam di berbagai kondisi tanah dan cuaca di Indonesia.