Publik Jepang dan warganet dunia menunjukkan reaksi yang beragam. Sebagian mendukung keputusan tegas pengadilan karena menyangkut integritas pelayanan publik. Namun tak sedikit pula yang menyayangkan keputusan tersebut karena nilai yang digelapkan dianggap terlalu kecil jika dibandingkan dengan hilangnya dana pensiun senilai Rp 1,4 miliar yang telah dikumpulkan selama puluhan tahun kerja.
"Seharusnya ada hukuman yang lebih proporsional," ujar seorang warganet dalam komentar media sosial.
Kasus ini menjadi pelajaran penting, khususnya bagi pekerja di sektor publik. Bahwa kepercayaan masyarakat adalah aset paling berharga, dan tindakan sekecil apa pun yang merusaknya dapat berakibat fatal, termasuk kehilangan hak pensiun yang seharusnya dinikmati di masa tua.