Menurut When in Manila seperti dilansir Next Shark, Magbanua memiliki ide ini pada 2015. Ide itu muncul saat dia memberikan obat pada salah satu pasiennya dengan menggunakan alat suntik.
"Saya pikir, saya hanya ingin memadukan profesi dengan keinginan saya," katanya.
Tentu menjadi suster bisa menghabiskan sebagian besar waktu luangnya. Terlebih jika ia bekerja dalam dua shift atau lembur.
Ketika ditanya bagaimana dia bisa tetap menjalani profesinya sebagai suster dan seniman Magbanua berkata, "Meskipun ada kalanya shift kerja saya membuat stres, saya masih punya waktu untuk melukis karena ini adalah zona nyaman saya. Seni memberi makan jiwa saya," ungkapnya.